Beberapa orang mengatakan bahwa pelecehan seksual kerap terjadi karena
perempuan mengenakan pakaian yang ketat dan terbuka.
Putri (20 tahun) hendak pulang ke rumahnya menggunakan Kereta Rel Listrik
(KRL). Pada hari itu, Putri yang mengenakan pakaian yang tidak ketat, duduk di
gerbong campuran dan kemudian ada seorang bapak paruh baya duduk disebelahnya.
Bapak tersebut memulai percakapan dengan bertanya seputar keseharian Putri.
Dia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepadanya karena untuk
menghormati orang yang lebih tua darinya.
“Tapi karena saya capek jawab
pertanyaannya, saya pun pura-pura tidur,” kata Putri menambahkan.
Namun, usaha bapak itu tidak terhenti begitu saja. Dia pun mulai
membangunkan Putri secara paksa, yaitu dengan menyentuh lengannya. Merasa
terganggu Putri pun meminta bapak itu untuk tidak mengganggunya dengan
beralasan bahwa dia akan segera turun di stasiun berikutnya.
“Saya merasa takut saat itu. Saya ingin menangis. Saya melihat sekitar saya
tetapi tidak seorang pun yang membantu saya. Saya sempat melirik ibu-ibu
disebrang saya tapi dia hanya menghiraukan saya, dan untungnya petugas gerbong
datang menghampiri saya” ujar Putri.
Pelaku pun pergi meninggalkan korbannya di stasiun berikutnya saat petugas
gerbong kereta.
Pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan saja, tetapi juga
terjadi pada laki-laki. Pada tahun 2010, Ilham mengalami cedera saat bermain
bola dengan teman-temannya dan kedua orang-tua Ilham membawanya ke tukang pijit
terdekat.
“Saat mengalami cedera, saya langsung dibawa ke tukang pijit dekat rumah.
Jadi masih pakai baju santai; kaos dan celana pendek” kata Ilham.
Dia merasakan bahwa gerak-gerik ibu itu agak aneh.
“Dia sempat menayakan pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya agak awkward untuk ditanyakan. Pertanyaannya
agak berbau seks gitu.”
Tiba-tiba saat dipijat, Ilham merasakan alat vitalnya dipegang oleh ibu
tersebut. Dia sempat bertanya dan menyuruh ibu itu berhenti, tapi dia bilang
itu hal yang wajar untuk menyembuhkan cedera.
“Saya tahu itu salah”, ujar Ilham, “tapi saya juga takut untuk bilang
‘jangan’”.
Berdasarkan dua kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa pelecehan seksual
tidak terjadi hanya karena pakaian yang dikenakan korban dan perlu diketahui,
wanita atau laki-laki yang mengenakan pakaian sopan pun kerap mendapatkan
godaan atau pelecehan seksual. Seharusnya, cara pandang akan diskriminasi
terhadap perempuan dan pakaian yang dikenakan harus dihilangkan.
No comments:
Post a Comment